a part of me cries
menangis?
mengapa tidak saat aku jatuh ke titik ini, lagi?
lagi?
ya, lagi
berulang kali, semoga ini yang terakhir, mungkin, bukan hari ini
tapi segera akan berakhir
semoga
i'll imagine u r my doctor
me: well, doc, aku capek sama kehidupan serba nurut ini.. mulai bangun tidur sampai mendekati tidur lagi, rasanya aku ini tidak lepas dari nasihat, wejangan, petuah, apapun dari 'itu'.. mungkin kosakata yg 'itu' hafal hanya BELAJAR dan 'itu' begitu senang mengucapkan kosakata itu dengan nada yg tidak enak didengar olehku.. everytime, everywhere, whatever i'm just doing.. mungkin selama ini aku menurut, dengan sedikit kesadaran bahwa BELAJAR akan memudahkanku meraih cita-citaku.. sering juga kenyamananku saat BELAJAR diambil paksa.. tidak boleh ini dan itu.. hey, man, inget lah aku manusia.. aku tau manusia punya batas sampai capek menggunakan otaknya utk berpikir (kau mana mungkin tau, memang kau pernah berpikir?) *jleb* haha, aku suka menyiksamu.. oke,oke, mungkin suatu kali aku kelewat terbuai hiburan dan lupa kewajiban.. tapi bisakah kau juga berperikemanusiaan sedikit saja? aku belum pernah tau rasanya orang yang aku sayangi dituntut BELAJAR dan BELAJAR sementara sang penuntut ongkang-ongkang nonton tivi cekikikan.. orang itu aku, aku yang dituntut, aku tidak merasakan karena aku tidak sayang diriku sendiri! terlalu capek mengasihani dan menyayangi seseorang yang orang lain tidak sudi mengasihani.. aku mau udaraku.. aku minta pintu ini dibuka.. kembalikan aku ke tempat di mana aku bisa melupakanmu!di mana aku bisa melupakan kalian semua! kalian yang acuh tak acuh terhadapku! kalian yang bisanya menambah bebanku tanpa pernah bermaksud menguranginya! aku benci kalian!
u, doc: tenang, minum dulu.. rileks.. baikan?
me: nope
u, doc: ceritakan yang lain
me: aku.. tidak yakin
u, doc: hanya.. sharing
me: aku benci kelompok anak manja tapi beruntung itu.. aku suka seseorang dari mereka.. jujur, aku pernah menyesal sudah ingkar janji.. janji yang aku buat utk diriku sendiri sewaktu SMP.. sekarang aku merasakan akibat ingkar janji itu.. aku merasa mereka sombong.. entahlah.. aku menyebut itu ke-eksklusifan dan mereka menolak secara halus.. aku hanya risih tiap mereka menonjolkan nama itu dan seperti berteduh di bawahnya.. berteduh di bawah atap rapuh yang bolong-bolong.. BODOH! it's time for them to realize, this is a new life.. yang lalu hanya boleh sebagai pelajaran, bukan sombong-sombongan.. mereka belum sadar..mereka sama sekali tidak mau sadar.. dan mereka menyeret dia yang aku suka.. dia, dia memilih mereka.. dengan alasan kenangan, kekeluargaan, dan kekompakan, masa terindah mungkin maksudnya.. aku lelah berdebat.. aku cuma mau dia tidak dibayang-bayangi kesuksesan yang sudah lewat.. baiklah, syukuri itu sebagai anugerah Tuhan, tapi bisakah kalian ingat hidup kalian masih panjang dan TIDAK SELAMANYA YANG KALIAN JUNJUNG TINGGI-TINGGI ITU ADA UNTUK KALIAN SAAT KALIAN MEMBUTUHKAN BANTUAN? ah, kenapa mata dan pipiku basah? mungkin air mataku baru menetes.. di tengah rumitnya hidupku kini, dia pergi, memilih para ******** itu.. aku sendiri.. aku ingin.... :'(
u, doc: ...
me: at least somebody's listening.. hhh..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar